Di balik pria yang agung, ada wanita agung di belakangnya. Demikian
orang bijak mengatakan. Jika ada lelaki yang menjadi cendekia, tokoh
ternama, pemimpin yang disegani, atau mujahid kesatria maka lihat dulu
siapa ibunya. Karena, ibu memiliki peran besar dalam membentuk watak,
karakter, dan pengetahuan seseorang. Ibu adalah ustazah pertama sebelum
si anak berguru kepada orang lainnya, kapan pun dan di manapun.
Ibu adalah orang pertama yang memberikan nutrisi kehidupan berupa air
susu dan kasih sayang sebelum mereka bergelut dengan dinamika
kehidupan. Maka, kecerdasan, keuletan, dan budi pekerti sang ibu adalah
faktor dominan bagi masa depan anak-anaknya.
Seorang ibu memiliki peran penting dalam mendidik anaknya. Jika ia
memainkan peran tersebut dengan baik, kelak ia bahkan masyarakat akan
memetik buah manisnya dari sang anak berupa ketaatan dan kesuksesan.
Namun, bila ia menyia-nyiakan perannya, kelak ia akan menuai
kedurhakaan, sikap kurang ajar, rasa malu, dan penyesalan. Peran paling
mendasar yang dimainkan oleh seorang ibu, di antaranya, adalah,
menanamkan nilai-nilai luhur dan budi pekerti mulia dalam dirinya
sendiri terlebih dahulu karena orang yang tidak punya sesuatu tidak
mungkin memberi kepada orang lain.
Allah SWT telah menentukan karakter seorang ibu yang baik dan
shalehah dalam surat an-Nisa. “Maka, wanita yang shalehah ialah yang
taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Maka
dari itu, Allah telah memelihara mereka.” (QS an-Nisa [4]: 34).
Karenanya, seorang istri shalehah lebih cocok untuk diajak membangun
rumah tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah dan melahirkan keturunan
yang shaleh lagi shalehah.
Utsman bin Affan pernah berpesan kepada anak-anaknya, “Wahai
anak-anakku, sesungguhnya orang yang hendak menikah itu ibarat orang
yang hendak menyemai benih. Maka, hendaknya ia memperhatikan di mana ia
akan menyemainya. Dan, ingatlah bahwa wanita yang berasal dari keturunan
yang jelek jarang sekali melahirkan keturunan yang baik maka
pilih-pilahlah terlebih dahulu meskipun sejenak.”
Dengan ini sangat gamblang bahwa peran ibu sangat urgen dalam dunia
pendidikan. Ia adalah pemeran utama dan salah satu faktor terpenting
yang melatarbelakangi keberhasilan proses pendidikan itu sendiri. Dengan
kesahlehannya, masyarakat akan menjadi shaleh. Dan, sebab kebrobokan
akhlaknya, masyarakat akan menjadi amburadul. Ibu adalah pionir
perubahan dan pencetak generasi brilian. Tanpa ibu yang shalehah, kita
hanya akan menuai duri dan buah yang pahit di tengah masyarakat.
Wallahu a’lam.
(Oleh: Muhtadi Kadi)
Artikel Lainnya
Bagaimanakah Kehidupan Akhirat?
Kehidupan di dunia ini sebenarnya adalah kehidupan menuju akhirat. Ia
adalah jembatan yang mesti dilalui oleh setiap manusia sebelum menempuh
alam akhirat. Bahasa sederhananya, kehidupan duni ... readmore
Jasad Dan Ruh Al Quran
Al Quran itu terdiri dari jasad dan ruh. Hal ini dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadisnya, “Lahu dzahrun wabathnun” (baginya (Al Quran) mempunyai jasmani (zahir) dan ruhani (batin).” (Syarhussun ... readmore
Akhirnya Jodoh Datang
Sepasang suami istri tinggal di Jeddah mempunyai satu anak perempuan
semata wayang. Gadis itu tumbuh dewasa dan berharap untuk segera
menikah.
Ia menginginkan memiliki pendamping hidup s ... readmore
Keimanan Bukan Sebuah Warisan
Peribahasa mengatakan, “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Maksudnya, perilaku seorang anak umumnya tidak akan jauh berbeda dari perilaku orang tuanya. Ringkas kata, orang tua yang baik biasa ... readmore
Kemengertian Allah
“Diwajibkan atasmu jihad dan jihad itu berat bagimu. Bisa jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu lebih baik bagimu. Bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah Maha M ... readmore
Kehidupan yang Zuhud
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW telah bersumpah akan berpisah dengan
istri-istrinya selama satu bulan sebagai peringatan bagi mereka. Selama
sebulan beliau tinggal seorang diri dalam sebuah ... readmore
Title : Jadilah Seorang Ibu Yang Shalehah
Description : Di balik pria yang agung, ada wanita agung di belakangnya. Demikian orang bijak mengatakan. Jika ada lelaki yang menjadi cendekia, to...