Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dalam kitab Akhlaq al-Mu’min, Amr Khalid menceritakan ada seorang anak kecil di Kota Madinah. Namanya, Umair. Dia selalu membawa seekor burung untuk digunakan bermain-main.
Nabi menamai burung ini Nughair. Setiap kali melihat Umair, Nabi bertanya kepadanya, “Wahai Umair, apa yang sedang dilakukan Nughair?”
Pada suatu hari, Rasulullah saw melihat Umair sedang menangis. Beliau bertanya kepadanya, “Mengapa kamu menangis wahai Umair?” Jawab Umair, “Wahai Rasulullah, Nughair sudah mati.” Selanjutnya, Rasulullah saw duduk sebentar bermain-main dengan Umair.
Kebetulan, para sahabat Nabi sedang lewat dan mendapati Rasulullah saw sedang bermain-main dengan Umair. Nabi pun melihat mereka sambil berkata, “Nughair telah mati. Saya ingin bermain-main dengan Umair.”
Subhanallah, kisah yang sangat indah dan menakjubkan. Adalah Rasulullah saw yang memiliki akhlak paling sempurna sebagai pembawa rahmat untuk seluruh makhluk-Nya. Beliau masih memilik waktu untuk memberikan empatinya di sela-sela kesibukan menyampaikan pesan-pesan Allah SWT.
Kisah tersebut adalah contoh nyata bagaimana Rasulullah saw memberi teladan setiap orang tua mencurahkan dan mengajarkan kasih sayang kepada anak kecil.
Rasulullah saw juga pernah bersabda, “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak mau menyayangi yang kecil dari kami dan tidak mau mengetahui hak orang tua dari kami.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Anak kecil adalah aset bangsa dan negara. Mereka juga calon penerus lestarinya ajaran-ajaran agama ini. Setiap orang tua wajib mencurahkan kepada setiap anaknya kasih sayang yang tulus. Bahkan, mewariskan dan mengajarkan kasih sayang kepada mereka dengan cara arif dan bijaksana.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau mencurahkan perhatian yang maksimal demi suksesnya anak-anak kecil kelak di kemudian hari. Namun, dalam kesibukan yang terlalu padat kita sering kehilangan waktu untuk sekadar memberikan perhatian sebagaimana yang diteladankan Rasulullah di atas.
Kelihatan remeh, tetapi sesungguhnya memiliki dampak yang cukup besar untuk masa depan anak-anak. Anak-anak yang tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua atau lingkungan sekitar cenderung berperilaku negatif. Bahkan, dapat mengalami kegagalan dalam kehidupan mereka karena tidak tahu bagaimana cara mencurahkan kasih sayang kepada sesama.
Maka, dapat ditegaskan, sebagai manusia kita harus kembali pada fitrah sebagai manusia yang diciptakan untuk saling menyayangi.
Wallahu a’lam.
(Oleh : Kodirun)
Artikel Lainnya
Keutamaan Menjaga Lisan
“Tidak ada kebaikan dari kebanyakan obrolan (bisikan) mereka kecuali pembicaraan orang yang menyuruh bersedekah, berbuat kebaikan, atau berdamai antarsesama. Dan barang siapa yang berbuat demikia ... readmore
Inilah Isi Dari Sebuah Media Maka Berhati-hatilah
Gosip dan fakta merupakan dua istilah yang bertolak punggung. Istilah pertama bermakna pergunjingan seputar keburukan orang lain. Gosip juga semakna dengan kabar burung yang penyampaiannya minim ... readmore
Menggapai Kejujuran
Kejujuran menempati kedudukan istimewa dalam ajaran Islam, karena ia
merupakan penopang jalan kebaikan bagi manusia. Menurut Al-Qusyairi,
kejujuran menempati kedudukan setingkat di bawah kenab ... readmore
Dampak Positif Membahagiakan Orang Lain
Allah SWT telah memberikan kepada sebagian orang harta yang banyak. Mereka telah diberi kemewahan oleh Allah, dimudahkan rezekinya, tapi sebagian dari mereka tidak merasakan kebahagiaan.
Sejat ... readmore
8 Sikap Mengatasi Fitnah Dan Tuduhan
Mungkin di antara kita selama hidup pernah difitnah atau dituduh. Ada yang dituduh sebagai pembohong, egois, tidak punya perasaan, pengkhianat, pencuri, dituduh selingkuh. Atau dikatakan zalim, m ... readmore
Wanita Bidadari Surga
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Wahai para suami, istri yang menemani kita sesungguhnya adalah bidadari yang diturunkan untuk menjadi pendamping kit ... readmore
Title : Menyayangi Anak Kecil
Description : Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Dalam kitab Akhlaq al-Mu’min, Amr Khalid menceritakan a...