Kita sering menggunakan ataupun mendengar kata adil dan zalim yang
terkadang dikaitkan dengan perilaku penguasa. Adil merupakan kemampuan
untuk meletakkan sesuatu pada tempatnya tanpa mengurangi hak yang lain,
sedangkan zalim sebaliknya.
Perilaku seseorang akan selalu
berada dalam dua posisi ini: adil atau zalim. Tidak ada satu pun manusia
biasa yang akan mampu berlaku adil 100 persen. Tapi, ini bukanlah
pembenaran bahwa kezaliman merupakan suatu hal yang lazim.
Lantas,
seberapa eratkah hubungan antara keadilan atau kezaliman dengan
kekuasaan? Jawabannya: sangat erat. Keadilan merupakan kunci
keberlangsungan suatu kekuasaan, dan sebaliknya, kezaliman merupakan
virus utama yang menghancurkan kekuasaan itu.
Al-Ghassani,
seorang ahli sejarah Arab klasik mengatakan, ''Kekuasaan bisa bertahan
dalam kekafiran, tapi tidak akan bertahan dalam kezaliman.'' Untuk
melihat kebenaran kata hikmah ini, ada baiknya kita melihat bukti-bukti
sejarah mengenai jaya dan runtuhnya suatu kekuasaan.
Menjelang
jatuhnya kekuasaan Abbasiyah di Baghdad, ada beberapa fakta sejarah yang
perlu kita renungkan. Pada saat itu, terjadi kesenjangan yang besar
antara orang-orang di lingkaran kekuasaan dan rakyat jelata.
Kelompok
pertama hidup sangat mewah, sedangkan kelompok kedua hidup dalam
kondisi yang memprihatinkan. Disebutkan, pada saat itu, ulama yang
paling hebat hanya berpendapatan 12 dinar per bulan, sedangkan
pendapatan rakyat jelata jauh lebih rendah. Akan tetapi, 'Alauddin
al-Zhahiri, salah seorang staf kerajaan, berpendapatan 300 ribu dinar
dan rumahnya termasuk yang termewah di Baghdad.
Yang juga
mencengangkan, Khalifah al-Mustanshir, dalam pesta pernikahannya,
memberikan hadiah 100 ribu dinar. Pada pesta pernikahannya pula,
Khalifah al-Musta'shim memberikan hadiah 300 ribu dinar. Pendapatannya
per tahun mencapai lebih dari 500 ribu dinar. Sebuah jumlah yang sangat
fantastis jika dibandingkan pendapatan sehari-hari rakyat jelata.
Bisa
dikatakan bahwa pada saat itu, harta negara sebagian besar hanya
berputar di kalangan kaum elite, entah itu untuk keperluan berbagai
macam pesta, hadiah, ataupun fasilitas pribadi. Tak perlu diragukan
lagi, ini merupakan suatu kezaliman.
Berdasarkan kata-kata
al-Ghassani di atas, kehancuran Khalifah Abbasiyah merupakan suatu
keharusan. Setiap perilaku yang bertentangan dengan asas keadilan akan
tersingkir, sebab dunia ini berjalan berdasarkan asas keadilan. Kita
perlu berkaca, betapa banyak pemimpin yang jatuh atau dijatuhkan akibat
ketidakadilan mereka dalam menjalankan amanat.
(Oleh :
Andri Rosadi MA)
Artikel Lainnya
Manajemen Waktu
Sebelum menemui ajalnya, khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq RA. pernah
memanggil Umar ibn al-Khaththab RA lalu menyampaikan wasiat kepadanya. “Wahai
Umar, Allah itu mempunyai hak (diibadahi) ... readmore
Dalam Islam Pemimpin Harus Memiliki Empati
Menurut riwayat Baihaqi dan Ibnu Asakir, Khalifah Umar bin Khattab pernah berkata, “Di antara keturunanku, ada seseorang yang terdapat bekas luka di wajahnya. Dia adalah orang yang akan menegakk ... readmore
Dengan Keimanan Seseorang Menjadi Pemimpin
Beruntung orang yang beriman. Tapi jika hanya iman jelas tidaklah cukup. Karena itu cukupkanlah dengan amal saleh. Tapi sayang, pesan dalam Al Quran surah al-‘Ashr, iman dan amal saleh masih dia ... readmore
Pemimpin Layak Dikasihani, Mari Doakan
Di antara pahala yang besar sekali adalah mendoakan pimpinan kita, pemerintahan kita. Bayangkan, jika mereka berhasil membuat keputusan yang menyejahterakan masyarakatnya, itu menjadi pahala ta ... readmore
Seorang Pemimpin Harus Bisa Mempersatukan Umat
Di antara tugas pemimpin adalah mempersatukan mereka yang sedang dipimpinnya. Persatuan itu sedemikian penting, bahkan menjadi syarat keberhasilan sebuah organisasi. Tanpa persatuan tidak akan mu ... readmore
Sikap Dari Seorang Pemimpin
Tiada yang menyangsikan kepribadian Amirul Mukminin Umar bin Khattab yang memukau. Diriwayatkan pada masa pemerintahannya, Umar mengutus kaum Muslim untuk berperang melawan Bangsa Persia. Perang ... readmore
Title : Virus Yang Dapat Menghancurkan Kekuasaan
Description : Kita sering menggunakan ataupun mendengar kata adil dan zalim yang terkadang dikaitkan dengan perilaku penguasa. Adil merupakan kemamp...