Dari waktu lahir kehidupan. Dari waktu seseorang dibekap kerugiaan. Dan dari waktu berkelindan antara kemapanan dan kemalangan. Karena itu, waktu ibarat sebilah pedang; ia bisa menyebabkan kematian. Disaat yang lain, ia pun bisa memberi banyak hal.
Sungguh beruntung mereka yang bisa menjadikan waktunya selalu lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya. Maka, hendaknya kita isi lembar hidup yang masih Allah sisakan untuk kita, dengan amal-amal terbaik. Waktu yang berlalu tidak mungkin kembali. Dan waktu yang akan datang tidak mungkin ditahan. Untuk itu, kita mesti bersegera melakukan amalan berikut, tanpa ada niat menundanya.
Pertama, taubat. Tidak ada amalan yang bisa menyegerakan lahirnya kebaikan kecuali taubat. Dari taubat, terbuka pintu rahmat dan keberkahan. Taubatlah yang memberikan kesempatan seseorang untuk meraih apa yang tidak ia dapatkan. ''Bersegeralah kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi ...'' (QS Ali Imran [3]:133)
Kedua, shalat. Di antara dosa besar adalah menunda waktu shalat. Dan orang yang berani menunda shalat apalagi sampai meninggalkannya, berarti tidak yakin akan kematian yang siap mengincarnya. ''Sesungguhnya orang-orang munafik menyangka bisa menipu Allah, tapi sungguh Allahlah yang menghinakan mereka. Yaitu ketika mereka diseru untuk shalat, mereka bermalas-malasan...'' (QS an-Nisa [4]:142)
Ketiga, membayar utang. Rasulullah dan para sahabat menunda menshalatkan mayit yang masih punya utang. Karenanya, jangan tunda membayar utang jika sudah mampu untuk membayarnya. Kelak di akhirat, amal kebaikan seseorang akan berpindah kepada yang memberi utang lantaran ketika di dunia tidak membayar utang padahal ada kemampuan.
Keempat, bersedekah. Bersedekah berarti memanggil rezeki yang berlimpah. Dan menunda sedekah sama dengan menunda datangnya rezeki yang berlimpah.
Kelima, berbuat baik. Hendaknya kita tidak menunda pekerjaan yang baik sampai besok, jika bisa dilakukan hari ini. Karena beban dan kewajiban esok hari sudah berbeda nuansanya dengan hari ini. ''Ketika telah selesai mengerjakan suatu perbuatan, maka (bergegaslah) mengerjakan (amalan) lain.'' (QS al-Insyirah [94]: 7)
Selain kebaikan di atas, masih ada empat amalan baik lainnya. Yaitu, menikah, berwasiat, menguburkan mayat, dan meminta maaf. Kesalahan yang belum termaafkan akan menjadi hambatan kelak saat kita menghadapi pengadilan Allah. ''Dan minta maaflah kalian, karena itu akan mendekatkan kepada ketakwaan.'' (QS al-Baqarah [2]:237)
Wallahu a'lam.
(Oleh:
Muhammad Arifin Ilham)
Artikel Lainnya
Keagungan Nabi Muhammad SAW
Dalam al-Qur’an, tidak ada seorang nabi yang dipuji begitu tinggi, melebihi Nabi Muhammad SAW. Dalam satu ayat, Nabi SAW disebut sebagai teladan yang baik (uswah hasanah), yakni tokoh identifik ... readmore
Menggapai Kejujuran
Kejujuran menempati kedudukan istimewa dalam ajaran Islam, karena ia
merupakan penopang jalan kebaikan bagi manusia. Menurut Al-Qusyairi,
kejujuran menempati kedudukan setingkat di bawah kenab ... readmore
Kebenaran Merupakan Kekuatan
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kebenaran adalah kekuatan karena di dalamnya mengandung keyakinan dan kepercayaan yang sejalan dengan hati nurani. Ke ... readmore
Belajar Memaafkan Hilangkan Dendam
"Tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang ... readmore
Keterkaitan Al Quran, Manusia Dan Alam
Konsep sederhana dari suatu sistem kehidupan adalah keutuhan hubungan (unity), yang untuk itu, sistem meniscayakan berlangsungnya harmoni hubungan antarkeseluruhan komponen yang membentuknya.
Mob ... readmore
Belajar Hidup Mandiri
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Abdurrahman bin Auf adalah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat mahir dalam berdagang. Di Kota Madinah, Rasulullah mem ... readmore
Title : Disegerakanlah
Description : Dari waktu lahir kehidupan. Dari waktu seseorang dibekap kerugiaan. Dan dari waktu berkelindan antara kemapanan dan kemalangan. Karena i...