Rasulullah saw bersabda, ''Apabila kamu melihat seseorang biasa pergi ke masjid maka saksikanlah ia benar-benar beriman.'' (HR Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Huzaimah, Ibnu Hiban, dan Tirmidzi).
Sabda Nabi di atas memberikan penjelasan kepada kita bahwa pergi ke masjid merupakan bukti keimanan seseorang. Belum disebut benar-benar beriman jika seseorang tidak pernah atau jarang pergi ke masjid untuk melaksanakan ibadah. Dalam Alquran dikatakan karakter orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat adalah orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah. Di samping orang yang mendirikan shalat, juga membayar zakat dan tidak merasa takut selain kepada Allah (At Taubah: 18).
Yang dimaksud dengan memakmurkan masjid tidak sekadar menyukseskan pendirian dan perbaikan masjid tetapi yang lebih esensi adalah mengunjungi masjid dam memakainya dengan melakukan berbagai kegiatan ibadah. Dalam syariat Islam seorang Muslim sangat dianjurkan untuk shalat berjamaah di masjid lima kali sehari, bahkan pahala shalat berjamaah di masjid memiliki kelebihan sampai dua puluh tujuh derajat dibandingkan shalat sendirian. Karena itu, sangat wajar jika rutinitas mengunjungi masjid merupakan indikasi tingginya keimanan seseorang.
Ketika Rasulullah saw melakukan perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah, beliau bersama Abu Bakar As-Shidiq singgah di suatu tempat bernama Kuba. Persinggahan beliau ternyata tidak hanya melepaskan lelah tetapi beliau menyempatkan diri membangun sebuah masjid yang dikenal dengan Masjid Kuba. Lalu setibanya Nabi dan para sahabatnya di Madinah, salah satu program kegiatan penting yang beliau laksanakan adalah membangun sebuah masjid, yang sekarang dikenal dengan Masjid Nabawi.
Dari riwayat di atas kita dapat menarik pelajaran betapa pentingnya keberadaan suatu masjid di tengah-tengah masyarakat Islam.
Dr Muhammad Sa'id Romadhani Al Buthy menyatakan, ''Tidak heran jika masjid merupakan asas utama dan terpenting bagi pembentukan masyarakat Islam, karena masyarakat Muslim tidak akan terbentuk secara kukuh dan rapi kecuali dengan komitmen terhadap Islam, hal ini tidak akan bisa ditumbuhkan kecuali dengan cara memakmurkan masjid.''
(Oleh:
Thabi'in)
Artikel Lainnya
Inilah Yang Disebut Dengan Takut Kepada Allah
Setiap orang pasti pernah merasakan takut, mulai dari takut digigit ular, takut kehilangan jabatan, hingga takut kepada Tuhan. Dalam psikologi agama, sebagian manusia mencari dan membutuhkan Tu ... readmore
Keimanan Bukan Sebuah Warisan
Peribahasa mengatakan, “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Maksudnya, perilaku seorang anak umumnya tidak akan jauh berbeda dari perilaku orang tuanya. Ringkas kata, orang tua yang baik biasa ... readmore
Komersialisasi Dakwah
Suatu hari seorang sahabat bernama Amr Ibn Qais datang menemui Nabi
Muhammad SAW. Ia berbeda dari para sahabat yang lainnya. Ia seorang yang
buta. Meskipun demikian, semangat dan keteguhanny ... readmore
Empat Ranjau Kemaksiatan
Keimanan otentik dibuktikan dengan kesediaan secara tulus untuk
selalu melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah. Dalam Islam,
perintah dilaksanakan sekuat kemampuan, sementara l ... readmore
Energi Cinta Ilahi
Diriwayatkan oleh Mu’adz bin Jabal, Nabi SAW bersabda, Allah SWT pernah hadir dengan wajah terindah-Nya dalam mimpi. Lalu Allah menyampaikan sabda-Nya. Pada akhir sabda itu, Allah berkata: ... readmore
Awas Dosa Kecil Yang Kian Hari Bertambah
Pepatah mengungkapkan, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Begitulah jika dosa-dosa kecil kita kerjakan secara terus menerus. Karena terasa remeh, boleh jadi banyak perkara yang sebenarn ... readmore
Title : Definisi Memakmurkan Masjid
Description : Rasulullah saw bersabda, ''Apabila kamu melihat seseorang biasa pergi ke masjid maka saksikanlah ia benar-benar beriman.'...