Al Quran Online dan Audio Video

Dilengkapi dengan Al Quran online, Al Quran terjemahan, Al Quran video, Al Quran audio mp3, aplikasi lainnya yang bisa di download

  • Home
  • Al Quran Video
  • Al Quran Audio
  • Al Quran Uthmani
  • Al Quran dan Terjemahan 1
  • Al Quran dan Terjemahan 2
  • Aplikasi
  • Tanda Waqaf
  • Adab
  • Akhlaq
  • Ibadah
  • Iman
  • Kepemimpinan
  • Muamalah
  • Puasa
  • Sedekah
  • Shalat
Home » Iman » Inilah Yang Disebut Dengan Takut Kepada Allah

Inilah Yang Disebut Dengan Takut Kepada Allah


Setiap orang pasti pernah merasakan takut, mulai dari takut digigit ular, takut kehilangan jabatan, hingga takut kepada Tuhan. Dalam psikologi agama, sebagian manusia mencari dan membutuhkan Tuhan, antara lain karena adanya rasa takut dalam diri terhadap kekuatan gaib.

Manusia takut kepada kekuatan dahsyat yang ada di alam raya ini, seperti gunung meletus, angin puting beliung, banjir bandang, tsunami, dan sebagainya, sehingga membuatnya mencari pelindung, pemberi rasa aman dan keselamatan hidupnya.

Secara psikologis, takut adalah kondisi psikis (kejiwaan) yang diliputi rasa khawatir, kegalauan, ketakutan, was-was, atau kurang nyaman terhadap sesuatu yang tidak disukainya itu jika terjadi pada dirinya. Takut bisa saja menjadi energi positif, jika dimaknai secara postif, demikian pula sebaliknya.

Kata takut dalam Al Qur’an, antara lain, dinyatakan dengan khauf dan khasyyah. Kata khauf lebih umum daripada kata khasyyah. Khasyyah menunjukkan rasa takut yang lebih spesifik, dan disertai pengetahuan (ma’rifah).

Khasyyah disematkan kepada ulama (ilmuwan, saintis yang takut kepada Allah). Hal ini seperti diisyaratkan oleh firman-Nya: “Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.” (QS. Fathir [35]: 28)

Takut dalam arti khasyyah hanya dapat dilakukan oleh orang tertentu seperti Nabi SAW sesuai dengan sabdanya: “Sesungguhnya aku adalah orang yang paling bertakwa dan paling takut kepada Allah di antara kalian”.

Sedangkan takut dalam arti khauf cenderung dimaknai menghindar dan lari dari yang ditakuti. Akan tetapi, khasyyah merupakan takut yang cenderung berpegang teguh kepada ilmu atau pengetahuan akan yang ditakuti dan kepada kebesaran-Nya.

Dalam kajian akhlak tasawuf, takutnya Mukmin harus dimaknai secara positif, yaitu rasa takut yang menyebabkannya melaksanakan kewajiban dan meninggalkan larangan Allah dan Rasul-Nya.

Jika rasa takutnya meningkat, Mukmin tidak merasa cukup dengan hanya melaksanakan kewajiban, melainkan juga melengkapinya dengan amalan sunnah, dan menjauhi hal-hal yang berbau syubhat (grey area, abu-abu, samar-samar status hukumnya).

Setidak-tidaknya ada enam hal yang harus ditakuti Mukmin, yaitu:

Pertama, takut siksa Allah yang ditimpakan kepadanya karena dosa-dosa yang pernah diperbuatnya.
Kedua, takut tidak dapat menunaikan kewajiban kepada Allah SWT dan kepada sesama.
Ketiga, takut tidak diterima amal ibadah yang dilakukannya, sehingga amalnya menjadi sia-sia belaka.
Keempat, takut dihadapkan kepada aneka fitnah (akibat perilakunya) dan kemurkaan Allah yang akan menimpanya di dunia.
Kelima, takut su’ul khatimah (akhir kehidupan atau kematian yang buruk).
Keenam, takut azab kubur, pengadilan dan azab Allah di akhirat kelak.

Oleh karena itu, menurut Ibn al-Qayyim al-Jauziyah, takut kepada Allah SWT itu hukumnya wajib. Karena takut kepada Allah itu dapat mengantarkan hamba untuk selalu beribadah kepada-Nya dengan penuh ketundukan dan kekhusyukan.

Siapa yang tidak takut kepada-Nya, berarti ia seorang pendosa, pelaku maksiat. Karena tidak takut kepada Allah, koruptor semakin merajalela, semakin serakah, dan tidak lagi memiliki rasa malu.

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman. (QS. Ali Imran [3]: 175)

Muslim yang memaknai takut secara positif pasti akan bervisi masa depan, menyiapkan generasi yang tangguh, kuat, dan unggul.

Allah SWT berfirman: “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. (QS. an-Nisa’ [4]: 9)

Di atas semua itu, memaknai takut secara positif dapat mengantarkan hamba meraih dan merengkuh rasa cinta paling tinggi, yaitu ridha, sehingga pada gilirannya dapat meraih surga-Nya.

“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS. al-Bayyinah [98]: 8)

Takut kepada Allah SWT menjadikan hamba semakin dekat dan intim dengan-Nya, sehingga ia tidak lagi takut kehilangan jabatan, takut kepada atasan, atau takut tidak memiliki masa depan.

Wallahu a’lam.

(Oleh : Muhbib Abdul Wahab)

Artikel Lainnya

Posted by Indra Al Ghazali on Sabtu, 06 Desember 2014 - Rating: 4.5
Title : Inilah Yang Disebut Dengan Takut Kepada Allah
Description : Setiap orang pasti pernah merasakan takut, mulai dari takut digigit ular, takut kehilangan jabatan, hingga takut kepada Tuhan. Dalam p...

Share to

0 Response to "Inilah Yang Disebut Dengan Takut Kepada Allah"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Serba Murah

Serba Murah

Jadwal Sholat

Blog Menarik Lainnya

Tulisan Populer

  • Isra Mi'raj, Spirit Meraih Puluhan Kebaikan
  • Karakteristik Hamba Beriman
  • Pendakian Spiritual
  • Virus Yang Dapat Menghancurkan Kekuasaan
  • Keutamaan Menjaga Lisan
  • 103. Al-'Ashr ~ Sheikh Mishary bin Rashid Al-Afasy
  • Mengendalikan Amarah Pada Diri
  • Mewaspadai Tipu Daya Setan
  • Devisit Pahala Di Akhirat
  • 44. Ad-Dukhaan ~ Sheikh Mishary bin Rashid Al-Afasy

Fans Page Facebook

Tulisan Acak

Ikuti @TatamorCom

Yang Sedang Membaca


Copyright © Al Quran Online dan Audio Video - All Rights Reserved
Design by Jimmy Al Ghazali Indra