Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Di dalam kehidupan manusia tak pernah lepas dari yang namanya akhlaq. Akhlaq terbagi menjadi dua macam:
A. AKHLAQ MAHMUDAH (akhlaq terpuji)
Adalah ihwal atau tingkah laku yang menimbulkan perbuatan-perbuatan baik dan terpuji menurut pandangan akal dan syariat. Ada beberapa macam akhlaq terpuji yang dicontohkan oleh Rasulullah saw:
1 Asy Syajaa’ah (berani)
Artinya keteguhan hati dalam membela dan mempertahankan kebenaran. Pantang mundur karena dicela, kalaupun ingin maju bukan karena ingin pujian. Orang yang dikatakan pemberani jika kebetulan salah, ia akan berterus terang mempertanggung jawabkan kesalahannya, dan tidak malu mengakui kekeliruannya. Orang yang memiliki sikap pemberani, berarti sanggup menghadapi penderitaan atau bahaya dengan segala ketenangan.
2 Al Karam (pemurah)
Artinya membelanjakan harta benda dengan keperluan yang membawa kemanfaatan besar, atau besar kepentingannya, atau memberikan harta untuk kebaikan. Orang yang mempunyai sifat ini akan mudah mengeluarkan hartanya untuk kepentingan-kepentingan tersebut, tanpa ada tujuan memperoleh pujian dan penghargaan dari orang lain. Sifat ini keluar dari dirinya semata-mata karena Allah.
3 Al ‘Adl (adil)
Artinya memberikan hak kepada yang berhak, tanpa membeda-bedakan antara orang-orang yang berhak itu. Bertindak terhadap orang yang bersalah sesuai dengan ukuran kejahatan dan kelalaiannya tanpa mempersulit atau pilih kasih.
4 Al ‘Iffah (menjaga kehormatan)
Artinya memelihara diri dari perbuatan atau tingkah laku yang tidak boleh dikerjakan, baik melalui tangan, lisan atau syahwatnya.
5 Ash Shidqu (jujur atau benar)
Artinya mengatakan yang benar dan terang atau memberi kabar sesuai kenyataan.
6 Al Amaanah (dapat dipercaya)
Artinya mempunyai tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan sebaiknya dan menyampaikan sesuatu secara utuh sesuai dengan apa yang ditugaskan untuk disampaikan.
7 Ash Shabru (sabar)
Artinya menahan diri dari segala gangguan dan tahan menderita terhadap yang tidak disukai dengan tanpa menunjukan reaksi. Dengan pengertian itu maka orang yang bersabar akan selalu menyembunyikan derita atau gangguan yang dihadapi.
8 Al Hilmu (lapang hati)
Artinya melemahnya kekuatan marah dan tunduknya pada akal. Sifat hilmu ini dapat dimiliki dengan memaksa diri untuk berlapang hati maupun menahan marah.
9 Al ‘Afwu (pemaaf)
Artinya memberi maaf terhadap orang yang bersalah tanpa dihinggapi rasa benci atau sakit hati, serta tak ada keinginan untuk membalas kesalahannya.
10 Ar Rahmah (kasih sayang)
Artinya sikap bertoleransi yang didasari kelembutan hati tanpa memandang keberadaannya.
11 Litsaarus Salaam (mengutamakan kedamaian)
Artinya usaha menutup pertentangan dan perselisihan menuju kesepakatan dan ketenteraman.
12 Az Zuhd (zuhud)
Artinya tidak terlalu bergembira akan sesuatu yang dikuasai dan tidak berputus asa terhadap sesuatu yang terlepas. Bisa juga dikatakan sebagai ketiadaan hasrat terhadap yang mubah, sekalipun ada kesempatan dan kemampuan untuk memperolehnya.
13 Al Hayya’ (malu)
Artinya perasaan tidak enak terhadap sesuatu yang dapat menimbulkan cela dan aib, baik berupa perbuatan maupun perkataan.
14 At Tawaadhu (rendah hati)
Artinya memelihara pergaulan dan hubungan dengan sesama manusia tanpa mengurangi rasa hormat kepada orang lain dengan merendahkan mereka.
15 Al Wafaa’ (kesetiaan)
Artinya menunaikan apa saja yang menjadi kewajiban, atau memelihara kewajiban itu secara utuh, baik berupa perjanjian tertulis atau yang tidak tertulis, karena diharuskan oleh fitrah manusia dan petunjuk akal serta perasaan kesetiaan kepada orang yang berbuat baik.
16 Asy Syuuraa (musyawarah)
Artinya menerima saran-saran dan pendapat orang lain sebagai acuan untuk menjalankan kebijaksanaan, dan bukan hanya berdasarkan pendapatnya sendiri.
17 Thiibul ‘Isyrah (pergaulan yang baik)
Artinya kemesraan menjalin hubungan berkawan dengan menjaga hak-haknya. Sehingga pegaulan ini menutup celah-celah yang dapat menimbulkan keretakan.
18 Hubbul Amal (cinta kerja)
Artinya giat untuk membangun dan menutup segala kemalasan yang berujung pada keterbelakangan. Cinta kerja menunjukkan adanya kekuatan, kemalasan menunjukan kelemahan.
19 Ta’aawun (tolong-menolong)
Artinya menjalin persaudaraan dengan penuh solidaritas dalam hal kebajikan.
20 As Sakhaa’ (pemurah)
Artinya memberikan harta sebagai tambahan yang wajib tanpa disertai ikatan dan tujuan kepada yang diberi. Pemurah adalah perwujudan dari sifat derma.
21 Al Muruu’ah (berbudi tinggi)
Artinya sikap ksatria dalam membela yang benar, tidak mudah putus asa sebelum mencapai tujuan yang dikehendaki dengan tetap memperhitungkan peraturan yang berlaku.
B AKHLAQ MADZMUMAH (akhlaq tercela)
Adalah ihwal atau tingkah laku yang menimbulkan perbuatan-perbuatan buruk dan tidak terpuji menurut akal dan syariat. Yang termasuk dalam akhlaq madzmumah yaitu:
1 Anaaniyah (egoistis)
Yakni suka mementingkan diri sendiri tanpa memperhatikan kesulitan orang lain.
2 Al Baghu (lacur)
Yakni sifat jahat yang berhubungan dengan seksual dan dicapai melalui jalan yang tidak seharusnya.
3 Al Bukhlu (bakhil atau kikir)
Yakni sifat buruk yang didasarkan pada keengganan memberikan miliknya pada orang yang membutuhkan.
4 Al Kidzbu (dusta)
Yakni sifat tercela yang didasarkan pada ketiadaan sifat amanah dan kejujuran.
5 Al Khiyaanah (khianat)
Yang tidak dapat dipercaya karena kelicikan. Dalam bersumpah khianat berarti melakukan sumpah palsu atau memberi keterangan yang dusta.
6 Azh Zhulmu (aniaya atau zhalim)
Yakni meletakan sesuatu bukan pada tempatnya, atau mengurangi hak yang seharusnya diberikan.
7 Al Jubnu (pengecut)
Yakni mengundurkan diri (menjauh) dari persoalan positif (baik) sebelum mencoba. Atau dengan kata lain tidak berani dan ragu-ragu sehingga kalah sebelum memulai.
8 Al Fawaahisy (perbuatan keji)
Yakni semua perbuatan tercela yang bertentangan dengan syariat.
9 Al Ghadhab (pemarah)
Yakni sikap mengumbar emosi secara berlebihan tanpa memperhitungkan realitas persoalan yang dihadapi.
10 Al Ghasysyu (menipu timbangan)
Yakni memberikan timbangan kepada orang lain secara tidak jujur.
11 Al Ghiibah (menggunjing)
Yakni membicarakan keburukan orang lain, sekalipun yang dibicarakan itu sesuai benar dengan kenyataan.
12 Al Ghinaa (merasa kaya)
Yakni perasaan diri yang menyatakan bahwa dirinya sudah kaya sehingga tidak membutuhkan orang lain. Perasaan ini bukan hanya berhubungan dengan masalah materi, tetapi tercakup pula didalamnya perasaan karena sudah pandai, hebat dan kuat.
13 Al Ghuruur (memperdaya)
Yakni mengelabui orang lain terhadap apa yang dikerjakan sehingga dia terkecoh.
14 Al Hayaatud Dunya (kehidupan dunia)
Yakni terlalu mencintai kehidupan di alam yang fana dengan segala jenisnya hingga terlupa ibadah.
15 Al Hasad (dengki)
Yakni membenci nikmat Allah yang dianugerahkan kepada orang lain, dengan maksud agar nikmat itu hilang daripadanya.
Itulah macam-macam akhlaq mahmudah dan akhlaq madzmumah, bagi setiap muslim hendaknya memiliki akhlaq mahmudah dan menjauhkan akhlaq madzmumah.
(Oleh: Drs Abu Zakki Akhmad)