Ramadhan, bulan berlimpah kebaikan dan keberkahan. Bulan untuk kita ketam pahala dan anugerah-Nya. Tidak ada yang terlewati dari bulan suci ini kecuali semuanya merasakan kedamaian, ketenangan dan kebahagian.
Di antara amalan yang akan mengundang kebaikan dan berpahala besar adalah mendekati dan membaca Al Quran. Atau istilah yang lazim kita dengar dan akrab di bulan Ramadhan adalah tadarus Quran.
Inilah amalan yang tersirat dalam Al Quran sebagai amalan yang mengundang keberkahan dan sekaligus mendesain Ramadhan kita menjadi terbaik (QS Al-Baqarah, 2: 185).
Mendekati Al Quran berarti membaca, merenungkan, menelaah, dan memahami wahyu-wahyu-Nya. Di bulan inilah Al Quran menemukan momentumnya. Syiarnya sangat berasa dan khas. Di hampir pengeras-pengeras suara mushala atau masjid di negeri ini, Al Quran didengungkan.
Orang tua, ibu-ibu, bapak-bapak, remaja dan anak-anak berhimpun bersama, memandangi mushaf, membaca, mempelajari dan mengkajinya. Tidak perlu merasa aneh, karena aktivitas tadarus Quran memang sudah melegenda dan turun temurun.
Di bulan inilah, Malaikat Jibril turun ke planet bumi untuk menyimak bacaan Al Quran Rasulullah. Utsman bin Affan biasa mengkhatamkan Al Quran setiap hari sekali. Imam Syafii mengkhatamkan Al Quran sebanyak enam puluh kali. Al-Aswad setiap dua hari sekali, Qatadah setiap tiga hari sekali atau di tiap malam pada sepuluh malam akhir bulan Ramadhan. Subhanallah.
Terkait larangan Nabi Saw. mengkhatamkan Al Quran kurang dari tiga hari, Al-Hafidz Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, itu berlaku di luar Ramadhan. Sementara di bulan Ramadhan apalagi di sepuluh akhir Ramadhan justru menjadi amalan utama.
Al Quran disebut sebagai Ma`dubatullah (hidangan Allah SWT.), sebagaimana sabda Rasulullah Saw., "Sesungguhnya Al-Quran ini adalah hidangan Allah, maka kalian terimalah hidangan-Nya itu semampu kalian." (HR. Hakim)
Sungguh, Al Quran merupakan suatu hidangan yang tidak pernah membosankan. Semakin dinikmati, semakin bertambah pula kenikmatannya. Oleh karena itu, setiap orang yang mempercayai Al Quran akan semakin bertambah cinta kepadanya, cinta untuk mendekati dan membacanya, mempelajarinya, menghafalkannya, memahaminya, mengamalkannya, dan mengajarkannya.
Artikel Lainnya
Pengertian Dari Sabar
Sabar. Perpaduan lima huruf yang mudah dilontarkan, namun cukup sulit dipraktikkan. Sabar dalam makna sebenarnya ialah bukan diam tanpa usaha, putus asa tanpa mau bangkit dan berprasangka baik p ... readmore
Empat Ranjau Kemaksiatan
Keimanan otentik dibuktikan dengan kesediaan secara tulus untuk
selalu melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah. Dalam Islam,
perintah dilaksanakan sekuat kemampuan, sementara l ... readmore
Pentingnya Muhasabah Dalam Kehidupan
Muhasabah berasal dari akar kata hasiba yahsabu hisab, artinya secara etimologis melakukan perhitungan. Dalam terminologi syari, muhasabah adalah sebuah upaya evaluasi diri terhadap kebaikan dan k ... readmore
Merenungi Makna Sakit
Sakit, sebagaimana juga setiap ujian, bukan menguji ketangguhan dan kemampuan. Sebab sakit Allah beri sudah sesuai dengan takaran dan daya tahannya. Ia sejatinya menguji kemauan untuk memberi(m ... readmore
Penyebab Dosa Kecil Menjadi Dosa Besar
Sebagai makhluk Allah kita tidak luput dari dosa, maksiat, dan aneka
kesalahan. Di antara makhluk-Nya yang tidak pernah luput tersebut akan
disebut baik jika mereka bersegera bert ... readmore
Mana Bukti Keimananmu?
Beragam kasus nista yang kerap menghiasi media membuat kita mengurut dada. Indonesia adalah sebuah bangsa dengan kuantitas orang Islam terbesar di dunia. Orang bergelar haji sukar dihitung denga ... readmore
Title : Mendekati Al Quran
Description : Ramadhan, bulan berlimpah kebaikan dan keberkahan. Bulan untuk kita ketam pahala dan anugerah-Nya. Tidak ada yang terlewati dari bulan ...