Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang shaum Ramadhan diakhiri dengan kalimat
La’allakum tattaquun artinya agar kalian bertaqwa.
Hal
ini karena shaum Ramadhan adalah medan edukasi bagi setiap muslim agar
selama Ramadhan jiwanya tertempa dan terdidik sehingga ketika Ramadhan
usai, mereka semua menjadi orang yang bertaqwa.
1 Syawal 1435 H,
adalah medan awal perjuangan hidup setelah satu bulan mengikuti
madarasah Ramadhan , bekal yang selama Ramadhan didapat dan diraih
adalah modal untuk dapat mengarungi kehidupan selama 11 bulan ke depan.
Sanggupkah
kita menghadapi dinamika kehidupan berikutnya? Dapatkah kita
berkompetisi dengan orang lain dalam meraih kebaikan? Ataukah kita
berkompetisi dalam kejelekan? Semua itu kembali kepada modal awal kita
yang didapat dalam bulan suci Ramadhan.
Setiap orang menginginkan
menjadi orang yang bertaqwa pascaRamadhan, yang menurut Al-Qur’an Surat
Ali Imran ayat 134 dijelaskan orang yang bertaqwa itu memiliki tiga
kriteria yaitu:
Pertama, menahan amarah (emosi).
Hal ini tentu
saja merupakan natijah (result) dari ibadah shaum Ramadhan, orang yang
dapat meredam amarahnya (emosinya) adalah orang yang melaksanakan
shaumnya dengan baik, karena ia dapat menahan emosinya dengan baik.
Kedua,
memaafkan kesalahan orang. Pada hari Raya Idul Fitri semua orang saling
memaafkan kesalahan baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.
Orang
tua memaafkan anak, anak meminta maaf kepada kedua orang tuanya,
saudara memaafkan saudaranya, tetangga memaafkan tetangganya, dan
seterusnya.
Intinya semua umat Islam kembali fitrah (suci), tidak ada satupun noda dosa , semuanya lebur dengan saling memaafkan.
Ketiga,
berbuat baik kepada sesama manusia. Orang yang bertaqwa yang dalam
dirinya sudah tidak ada noda dan dosa, akan tercermin dalam perbuatannya
ataupun dalam tutur katanya.
Yang dilakukan selalu hal yang
baik, yang terucap dari mulutnya selalu perkataan yang baik-baik saja,
sehingga hal tersebut dapat memberikan teladan bagi orang lain untuk
dapat meniru perbuatannya.
Dengan demikian dia dapat memberikan pengaruh positif bagi lingkungannya dan bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.
Hal inilah yang menurut Rasulullah saw : “
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
Ketiga hal tersebut termaktub dalam QS Ali Imran : 134, yg artinya, “
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang , dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Mudah-mudahan
dengan berakhirnya Ramadhan, kita termasuk orang-orang yang dapat
menahan amarah, dan kita termasuk orang yang dapat memaafkan kesalahan
orang lain serta dapat memberikan teladan kepada orang lain dalam
berbuat kebaikan. Semoga kita semua menjadi manusia yang bertaqwa,
manusia yang lulus dalam madrasah ramadhan, amin.
(Oleh :
Ahmad Dzaki MA)
Title : Hasil Ramadhan
Description : Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang shaum Ramadhan diakhiri dengan kalimat La’allakum tattaquun artinya agar kalian bertaqwa. Hal ...