Banyak ayat dan hadis yang menjelaskan kaum perempuan memiliki kedudukan
yang mulia dalam kehidupan umat manusia. Dalam Alquran terdapat surah
an-Nisa/surah perempuan yang sebagian besar isinya menggambarkan tentang kedudukan keluarga.
Artinya,
ini isyarat pemeran utama dalam membangun keluarga adalah kaum
perempuan atau ibu. Anak dan keturunan yang saleh dan salihah pada
umumnya adalah hasil dari belaian dan didikan ibunya.
Al-uum al-madrasatul uula (ibu adalah sekolah pertama).
Karena
itu, penghormatan kepada ibu melebihi penghormatan kepada bapak.
Meskipun, memang keduanya harus dihormati dan disayangi. Apalagi, ketika
keduanya sudah memasuki usia tua atau uzur. Terkait hal ini, Allah SWT
berfirman dalam surah al-Israa ayat 23-24.
“
Dan, Tuhanmu
telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang dari keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kami mengatakan kepada
keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentah mereka serta
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan, rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku waktu kecil.’”
Dalam tata cara berpakaian,
perempuan diperintahkan menutup aurat. Ini bagian dari penghormatan dan
penghargaan Islam terhadap mereka. Sekaligus, mereka akan merasa terjaga
dan terpelihara kehormatan dirinya.
Perempuan yang berusaha
menutup auratnya, di samping melaksanakan perintah agama, menghormati
dirinya, juga memperlihatkan identitas dirinya sebagai Muslimah. Dalam
surah al-Ahzab ayat 59, Allah menegaskan hal tersebut.
“
Hai
Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan
istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
dikenal karena itu mereka tak diganggu. Dan, Allah adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.’”
Berbeda dengan paham dan sikap dari
golongan materialis dan sekuleris. Dengan mengatasnamakan kebebasan,
kemerdekaan, dan hak asasi dinyatakan tak ada keharusan bagi perempuan
menjaga kehormatan dirinya. Apalagi, menutup aurat.
Menutup
aurat, bagi mereka, mengekang kebebasan berekspresi bagi perempuan dan
menghambat aktualisasi diri. Karena itu, apa yang akan dilakukan
sekelompok orang dengan menyelenggarakan
Miss World di Indonesia yang mayoritas Muslim, dianggap sah-sah saja oleh mereka.
Padahal,
ini cerminan dari perilaku yang merendahkan martabat perempuan. Ini
juga menjatuhkan derajat mereka ke derajat yang paling rendah. Kegiatan
ini, jika betul-betul dilaksanakan, hanyalah akan mengundang amarah dan
kutukan dari Allah SWT.
Allah berfirman dalam surah al-A’raf ayat 96, “
Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi
mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya.’”
Wallahu a’lam.
(Oleh:
KH Didin Hafidhuddin)