Al Quran Online dan Audio Video

Dilengkapi dengan Al Quran online, Al Quran terjemahan, Al Quran video, Al Quran audio mp3, aplikasi lainnya yang bisa di download

  • Home
  • Al Quran Video
  • Al Quran Audio
  • Al Quran Uthmani
  • Al Quran dan Terjemahan 1
  • Al Quran dan Terjemahan 2
  • Aplikasi
  • Tanda Waqaf
  • Adab
  • Akhlaq
  • Ibadah
  • Iman
  • Kepemimpinan
  • Muamalah
  • Puasa
  • Sedekah
  • Shalat
Home » Uncategories » Menyadari Kekurangan Diri Sendiri

Menyadari Kekurangan Diri Sendiri



Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Awal malapetaka dan kehancuran seseorang terjadi ketika penyakit sombong dan merasa diri paling benar bersemayam dalam hatinya. Inilah sifat yang melekat pada iblis. Sifat inilah yang berusaha ditransfer iblis kepada manusia yang bersedia menjadi sekutunya.

Sifat ini ditandai dengan ketidaksiapan untuk menerima kebenaran yang datang dari pihak lain, keengganan melakukan introspeksi (muhasabah); serta sibuk melihat aib dan kesalahan orang lain tanpa mau melihat aib dan kekurangan diri sendiri.

Padahal, kebaikan hanya bisa terwujud manakala seseorang bersikap rendah hati (tawadu) mau menyadari dan mengakui kekurangan diri, melakukan introspeksi; serta siap menerima kebenaran dari siapapun dan dari mana pun. Sikap seperti ini sebagaimana dicontohkan oleh orang-orang mulia dari para nabi dan rasul.

Nabi Adam AS dan Siti Hawa saat melakukan kesalahan dengan melanggar larangan Tuhan, alih-alih sibuk menyalahkan iblis yang telah menggoda dan memberikan janji dusta, mereka malah langsung bersimpuh mengakui segala kealpaan seraya berkata, “Ya, Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS Al-A’raf [7]: 23).

Demikian pula dengan Nabi Yunus AS saat berada dalam gelapnya perut ikan di tengah lautan. Ia tidak menyalahkan siapa pun, kecuali dirinya sendiri, seraya terus bertasbih menyucikan Tuhan-nya. Ia berkata, “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesunguhnya, aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS Al-Anbiya [21]: 87).

Bahkan, Nabi Muhammad SAW selalu membaca istighfar dan meminta ampunan kepada Allah SWT sebagai bentuk kesadaran yang paling tinggi bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Karena itu, ia harus selalu melakukan introspeksi. Beliau bersabda, “Wahai, manusia, bertobatlah dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sebab, aku bertobat sehari semalam sebanyak seratus kali.” (HR Muslim).

Begitulah sikap arif para nabi yang patut dijadikan teladan. Mereka tidak merasa diri mereka sudah sempurna, bersih, dan suci. Allah SWT berfirman, “Janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui orang yang bertakwa.” (QS An-Najm [53]: 32).

Karena itu, daripada mengarahkan telunjuk kepada orang, lebih baik mengarahkan telunjuk kepada diri sendiri. Daripada sibuk melihat aib orang, alangkah bijaknya kalau kita sibuk melihat aib sendiri. Dalam Musnad Anas ibn Malik RA, Nabi SAW bersabda, “Beruntunglah orang yang sibuk melihat aib dirinya sehingga tidak sibuk dengan aib orang lain.”

Wallahu a’lam.

(Oleh: Fauzi Bahreisy)

Artikel Lainnya

  • undefinedundefined ... readmore
  • undefinedundefined ... readmore
  • undefinedundefined ... readmore
  • undefinedundefined ... readmore
  • undefinedundefined ... readmore
  • undefinedundefined ... readmore
Posted by Indra Al Ghazali on Senin, 13 Januari 2014 - Rating: 4.5
Title : Menyadari Kekurangan Diri Sendiri
Description : Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Awal malapetaka dan kehancuran seseorang terjadi ketika ...

Share to

0 Response to "Menyadari Kekurangan Diri Sendiri"

Posting Komentar

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Serba Murah

Serba Murah

Jadwal Sholat

Blog Menarik Lainnya

Tulisan Populer

  • Cara Mendapatkan Rahmat Allah

Fans Page Facebook

Tulisan Acak

  • 15. Al-Hijr ~ Sheikh Mishary bin Rashid Al-Afasy
    15. Al-Hijr ~ Sheikh Mishary bin Rashid Al-Afasy
  • 27. An-Naml ~ Sheikh Mishary bin Rashid Al-Afasy
    27. An-Naml ~ Sheikh Mishary bin Rashid Al-Afasy
  • Cara Merawat Puasa
    Cara Merawat Puasa
  • Orang Baik Itu Istimewa
    Orang Baik Itu Istimewa
  • Energi Cinta Ilahi
    Energi Cinta Ilahi
  • Mengapa Rasulullah Terlahir Sebagai Yatim?
    Mengapa Rasulullah Terlahir Sebagai Yatim?
  • Apa Ada Ketenangan Dalam Kesenangan?
    Apa Ada Ketenangan Dalam Kesenangan?
  • 102. At-Takaatsur ~ Sheikh Mishary bin Rashid Al-Afasy
    102. At-Takaatsur ~ Sheikh Mishary bin Rashid Al-Afasy
  • Rahasia Yang Ada Dibalik Amarah
    Rahasia Yang Ada Dibalik Amarah
  • 105. Al-Fiil ~ Sheikh Mishary bin Rashid Al-Afasy
    105. Al-Fiil ~ Sheikh Mishary bin Rashid Al-Afasy
Ikuti @TatamorCom

Yang Sedang Membaca


Copyright © Al Quran Online dan Audio Video - All Rights Reserved
Design by Jimmy Al Ghazali Indra