Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Di dalam Al Quran surah at-Taubah [9] ayat 71 dan 72 Allah SWT menjelaskan karakter dan perilaku orang-orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan, serta balasannya dalam kehidupan di dunia ini maupun di akhirat nanti.
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS [9]: 71).
Sedangkan pada ayat sebelumnya, yaitu surah at-Taubah [9] ayat 67 dan 68, Allah SWT menerangkan sifat dan kelakuan orang-orang munafik (laki-laki maupun perempuan) yang bertentangan secara diametral dengan kelakuan orang-orang yang beriman, serta balasan yang akan mereka terima di dunia ini maupun di akhirat nanti.
“Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.” (QS [9]: 68).
Pertama, orang-orang yang beriman selalu berusaha bersinergi ( al-Wala’), berkolaborasi dan saling menolong antara sesama orang-orang yang beriman, atas dasar keimanan, kebajikan, dan ketakwaan. Sedangkan orang-orang yang munafik bersinergi antara sesamanya, hanya untuk kepentingan yang sifatnya sesaat. Landasan sinerginya tidak ada, kecuali hanya keuntungan yang sifatnya material semata.
Kedua, orang-orang yang beriman selalu berusaha dalam hidupnya apa pun posisi dan jabatannya, untuk melakukan kegiatan amar makruf nahi mungkar. Menyuruh, mendorong, dan memelopori pada setiap kegiatan yang bermanfaat bagi kehidupan umat dan bangsa serta berusaha mencegah dari berbagai kejahatan yang menghancurkan, seperti khianat, berdusta, dan perilaku korup. Sebaliknya, orang-orang munafik selalu menyuruh orang lain pada kemungkaran dan kejahatan yang merusak tatanan kehidupan, serta melarang dari perbuatan-perbuatan baik dan konstruktif.
Ketiga, orang-orang yang beriman selalu berusaha menegakkan shalat dengan sebaik- baiknya dan berusaha pula menunaikan zakat, infak, dan sedekah. Kepemurahan adalah watak dan karakter orang-orang yang beriman, sedangkan orang-orang munafik adalah orang-orang yang bakhil dan kikir, tidak mau berkorban maupun membantu orang yang membutuhkan.
Tentu saja balasan bagi orang-orang yang beriman yang memiliki watak dan karakter yang sangat indah tersebut adalah akan mendapatkan rahmat dan pertolongan Allah SWT dalam kehidupannya di dunia ini. Dan, di akhirat kelak akan mendapat balasan surga serta keridaan dari Allah SWT. Sebaliknya, orang-orang munafik, karena perilaku buruknya tersebut, di dunia akan mendapatkan kegelisahan hidup karena jauh dari rahmat Allah SWT. Dan, di akhirat kelak akan mendapatkan azab neraka dan laknat Allah.
Mudah-mudahan kita semua, orang-orang yang beriman, akan berperilaku sebagaimana mestinya orang yang beriman dan bukan berperilaku sebagaimana perilaku orang-orang munafik yang merusak dan menghancurkan.
Wallahu a’lam.
(Oleh: Prof KH Didin Hafidhuddin)