Merupakan suatu karunia besar manakala seorang Muslim dimudahkan jalan oleh Allah SWT untuk beribadah kepada-Nya. Seorang yang dapat menunaikan shalat, puasa, sedekah/zakat, dan berhaji hendaknya banyak bersyukur kepada Allah karena ia dapat melaksanakan beberapa kewajiban yang telah ditetapkan baginya.
Sebab, tidak sedikit orang Islam yang walaupun telah diberi kelapangan atau keleluasaan secara fisik, ekonomi, maupun sosial, namun begitu sulit untuk melaksanakan ibadah-ibadah tersebut.
Setelah bersyukur atas kemudahan dalam beribadah, hendaknya setiap Muslim menumbuhkan rasa takutnya kepada Allah berkenaan dengan pelaksanaan ibadahnya.
Sebab boleh jadi, Allah tidak berkenan menerima ibadahnya. Sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Athaillah, “Boleh jadi Allah membuka pintu-pintu ketaatan bagimu, tapi Ia tidak membuka pintu pengabulan (diterimanya amal).”
Salah satu hal yang dapat menghalangi diterimanya ibadah seorang hamba adalah kurangnya tawadhu dan timbulnya rasa bangga atau sombong atas ibadah/kebaikan yang telah diperbuatnya. Hal itu menunjukkan kurangnya keikhlasan dalam beramal.
Allah SWT telah mengingatkan dalam firman-Nya, “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).” (QS al-Bayyinah [98]: 5).
Modal beribadah yang ikhlas adalah takwa kepada Allah SWT. Ketakwaan yang dapat mendorong seorang hamba menetapkan tujuan ibadah yang lurus dan benar (mendapat ridha Allah, bukan ridha manusia lain), dan mengarahkan agar melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntutan-Nya (bukan sesuai dengan keinginan pribadi atau keinginan orang lain).
Ali bin Abi Thalib RA mengingatkan berkenaan dengan masalah ini, “Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal. Karena sesungguhnya, sedikit amalan yang disertai takwa justru lebih baik. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima tanpa ketakwaan?”
Kebanggaan dan kesombongan dalam beribadah tidak akan lahir dari ketakwaan kepada Allah SWT. Sebaliknya, ia lahir dari jiwa yang tamak dan rakus terhadap penghargaan dari sesama manusia.
Kebanggaan timbul karena ia merasa telah mampu melakukan ibadah/kebaikan yang belum tentu dapat dilaksanakan orang lain. Kesombongan lahir dari perasaan dirinya lebih baik dari orang lain yang dianggapnya lebih sedikit amalnya atau bahkan orang lain yang dianggap berdosa.
Ibnu Athaillah lagi-lagi mengingatkan, “Perbuatan dosa yang melahirkan perasaan hina dan rendah hati lebih baik dari ketaatan yang melahirkan ujub dan sombong.”
Sungguh tragis kenyataan yang harus dihadapi di yaumil hisab (Hari Perhitungan) kelak bagi orang yang tidak tawadhu dalam beribadah disebabkan kebanggaan diri dan kesombongannya.
Wallahu a’lam.
(Oleh :
Reti Riseti S)
Artikel Lainnya
Meraih Hidayah Dari Allah
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Untuk meraih hidayah Allah, setiap Muslim harus memiliki naluri spiritual, menggunakan akal dan pancaindera, yang se ... readmore
Ibadah Simbolis vs Ibadah Sejati
Allah SWT berfirman, “Di antara manusia, ada yang menyembah Allah sekadar ritual (formalitas), bila dia mendapat suatu manfaat (dari ibadahnya), dia merasa puas, namun bila dia ditimpa ujian (fi ... readmore
Tanda-tanda Allah Menyapa Kita
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
“Lalu, ke manapun kamu menghadap, maka di situlah ‘wajah’ Allah.” (QS Al-Baqarah: 115). Allah ada di manapun manusia ... readmore
Cara Dalam Menenangkan Hati
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Secara etimologi zikir berasal dari bahasa Arab yang berarti ‘menyebut’ atau ‘mengingat’. Dalam bahasa agama (Islam) ... readmore
Surga Atau Neraka Yang Lebih Kita Sukai?
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Suatu ketika ketua sebuah pengajian meminta maaf kepada penceramah karena jamaah yang hadir dalam pengajian tersebut ... readmore
Dahsyatnya Shalat Subuh
Ada seorang bapak telah mendapat surat peringatan dari kantornya karena selalu telat datang ke kantor. Maka untuk menghindari surat peringatan yang berikutnya, ia selalu berusaha bangun pagi agar ... readmore
Title : Tawadhu Dalam Beribadah
Description : Merupakan suatu karunia besar manakala seorang Muslim dimudahkan jalan oleh Allah SWT untuk beribadah kepada-Nya. Seorang yang dapat me...