“Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah, berpuasa, dan shalat di kala kebanyakan manusia tidur.” (HR.At-Tirmidzi)
Ramadan
adalah bulan istimewa bagi umat Islam yang beriman di seluruh penjuru
dunia. Di bulan suci ini, nilai ibadah diganjar seribu kali lipat
dibandingkan dengan 11 bulan lainnya. Kedatangan bulan Ramadan setiap
tahunnya tak henti menjadi penghibur hati orang mukmin. Bagaimana tidak,
beribu keutamaan ditawarkan di bulan ini.
Pahala diobral,
ampunan Allah bertebaran memenuhi setiap ruang dan waktu. Seorang yang
menyadari kurangnya bekal yang dimiliki untuk menghadapi hari
penghitungan kelak, tak ada rasa kecuali sumringah menyambut Ramadan.
Salah
satu ibadah yang dianjurkan Allah di bulan Ramadan adalah sedekah.
Orang yang bersedekah di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya
10 sampai 700 kali lipat. Sebab sedekah adalah amal kebaikan sebagaimana
al-Quran surah al-A’raf ayat 16 khusus amalan sedekah
dilipatkan-gandakan lagi sesuai kehendak Allah, yang kemudian ditambah
lagi mendapatkan berbagai keutamaan sedekah.
Marilah kita baca
hadist Rasulullah saw; “Sesungguhnya Allah swt itu Maha Memberi, Ia
mencintai pemurah serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang
buruk.” (HR. al-Baihaqi)
Hadist diatas juga kita bisa petik
hikmahnya bahwa Islam sangat membenci sifat pelit dan bakhil dan sifat
suka meminta-minta. Tetapi sebaliknya seorang mukmin itu banyak memberi
dan pemurah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Tangan yang di atas
lebih baik dari tangan yang di bawah.” (HR. Bukhari)
Kita sudah
tidak membantah lagi tentang keistimewaan ibadah sedekah, terlebih
bersedekah di bulan Ramadan. Sejumlah cendekiawan dan ulama muslim
mengatakan bahwa terdapat ratusan dalil yang menegaskan bahwa Allah swt
memberikan pahala yang berlipat ganda dan memuliakan kaum yang
bersedekah.
Mengutip kitab yang berjudul
Al Inaafah Fimaa Ja’a Fis Shadaqah Wad Dhiyaafah, terdapat keutamaan bersedekah antara lain:
Pertama, sedekah dapat menghapus dosa. Pernyataan ini diperkuat
dengan dalil hadist Rasulullah saw, “Sedekah dapat menghapus dosa
sebagaimana air memadamkan api.” (HR Tirmidzi, dishahihkan Al Albani
dalam Shahih At Tirmidzi, 614).
Pengampunan dosa ini tentu saja
disertai taubat sepenuh hati, dan tidak kembali melakukan
perbuatan-perbuatan tercela serta terhina seperti sengaja bermaksiat,
seperti korupsi, memakan riba, mencuri, berbuat curang, atau mengambil
harta anak yatim.
Kedua, bersedekah memberikah keberkahan pada
harta yang kita miliki. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah saw yang
berbunyi, “Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba
yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR.
Muslim).
Ketiga, Allah melipatgandakan pahala orang yang
bersedekah. Hal ini sebagaimana janji Alla swt di dalam al-Quran.
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun
perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan
dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala
yang banyak.” (Qs; al-Hadid: 18)
Keempat, terdapat pintu surga
yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah. Orang memberikan
menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh
salah satu dari pintu surga.
“Wahai hamba Allah, kemarilah untuk
menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka
mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal
dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia
berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu
sedekah.” (HR Bukhari).
Dan terakhir, orang yang sering
bersedekah dapat membebaskan dari siksa kubur. Rasulullah saw bersabda,
“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani)
Karena
itu, dengan tulisan ini, saya mengajak pembaca untuk mengutamakan
bersedekah, supaya kita termasuk orang yang mendapatkan berkah dan
hidayah-Nya. Aamiin.
(Oleh
Dr HM Harry M Zein)